Kecermatan dalam berkata dan mendengar (Kisah Abu Nawas)

Abu Nawas mengatakan di depan Raja Harun Ar-Rasyid bahwa ia akan terbang. Mendengar perkataan Abu Nawas tersebut Raja Harun Ar-Rasyid berkata dalam hatinya “Nah inilah kesempatan saya untuk mengalahkan Abu Nawas”. Kemudian Raja Harun Ar-Rasyid berkata :

“Hai Abu Nawas, Apa katamu tadi ?”

“Maaf Baginda Raja, apabila Baginda memberi saya panggung yang tinggi, maka hamba akan terbang dari panggung tersebut” Kata Abu Nawas

“Baiklah Abu Nawas, akan saya buatkan panggung yang tinggi, tetapi setelah shalat jum’at depan kamu harus sudah mempersiapkan diri untuk terbang?” Tanya Raja Harun Ar-Rasyid

“Hamba Siap Baginda” Jawab Abu Nawas

Seminggu kemudian, setelah selesai shalat jum’at, rakyat telah berkumpul di alun-alun untuk menyaksikan Abu Nawas akan terbang. Abu Nawas menunggu Baginda Raja Harun Ar-Rasyid di bawah panggung yang menjulang tinggi sekitar 19 meter. Sesaat kemudian Baginda Raja Harun Ar-Rasyid tiba di alun-alun yang di elu-elukan oleh rakyatnya, kemudian mendekati Abu Nawas dan berkata:

“Kamu sudah siap ?” Tanya raja Harun

“Sudah Baginda” Jawab Abu Nawas

Kemudian Abu Nawas memanjat panggung yang tinggi tersebut sampai di atas. Kemudian ia berdiri yang di sambut dengan harap-harap cemas, “Bagaimana Abu Nawas terbang dari panggung itu tanpa membawa peralatan apapun. Kalau jatuh Abu Nawas pasti akan mati” gumam mereka dalam hati.

Abu Nawas mengangkat satu kakinya dan mengayunkan kedua tanganya seperti burung akan terbang. Kemudian ganti kaki satunya yang di angkat dan menyayun-ngayunkan kedua tangannya kembali. Perbuatan itu dilakukan Abu Nawas berulang-ulang sehingga rakyat merasa bosan melihat tingkah Abu Nawas tersebut, kemudian mereka berteriak “Katanya kamu akan terbang. Kok hanya bergitu. Abu Nawas berhenti dan langsung berteriak. “Saya kan hanya berkata, Saya akan terbang. Lho lihatlah aku ini. Aku akan terbang kan?”.

Baginda Harun tersenyum tersenyum melihat tingkah laku dan jawaban Abu Nawas tersebut, dan Baginda merasa kalah. Abu Nawas di beri hadiah.

Ahmad Ariefuddin

Tinggalkan komentar