Sultan taseh sare (Puisi)

11350300_1615451792072095_1619254095_n

Foto by Negerilangit Photography Yogyakarta

(Sultan Sedang Tidur) Cipt Ahmad Ariefuddin

Inilah mantan ibu kota Indonesia

Dimana sopan santun jadi kebiasaan

Asih asah asuh jadi filosofi kehidupan

Dan toleransi jadi pedoman keseharian

Maka tak heran keistimewaan di sandang

Sultan yang menjadi junjungan

Pemimpin yang selalu di banggakan

Tahta untuk rakyat di jadikan slogan

Rakyat yang tak butuh kekayaan

Karena tujuannya adalah kecukupan

Istimewa negerinya juga rakyatnya

Senyuman yang selalu di jadikan sandang

Miniatur Indonesia menjadi piala citra

Karena hakikatnya adalah kebahagiaan hidup

Dengan dalil hidup Cuma numpang minum

Hidup itu harus bermanfaat

Nasehat Kiayi Sunan Kalijaga

Dalang wayang purwa yang kondang

Pencipta lagu ilir-ilir

Yang tetap terjaga seperti air yang mengalir

Sultan

Kini keistimewaan terus terhimpit

Oleh cara berfikir materialistik

Mall yang menyediakan barang kesenangan

Beda dengan pasar yang menyediakan barang kebutuhan

Tangan keistimewaan telah terikat dengan kencang

Oleh para oknum dari pemerintahan merah putih

Dengan dalih investasi demi kemajuan

Mereka melupakan kearifan lokal

Yang sudah mulai hilang di telan zaman

Mulut keistimewaan telah d bungkam

Oleh para pemodal yang tak pernah kecukupan

Hotel-hotel di dirikan demi kesenangan duniawi

Sogokan-sogokan yang menjadi inspirasi

Terus mereka upayakan demi kesenangan

Hidung keistimewaan mulai susah bernafas

Terganggu asap tebal bus trans jogja

Asap yang hitam pekat bagai tinta pena

Padahal dana perbaikan  terus mengalir

Tapi entah ke saku siapa aliran rupiah itu

Mata keistimewaan mulai buram

Dengan kemacetan yang semakin memanjang

Banjir yang mulai menampakan perhatian

Pendakwah halal-haram yang berkeliaran

Serta cendikiawan tanpa moral yang bertebaran

Kini keistimewaan terus merungkuk kesakitan

Memanggil Sultan yang menjadi panutan

Sakniki Sultan taseh nopo (Sekarang Sultan sedang apa)

Nopo Sultan taseh sare? (Apa Sultan sedang tidur)

Taman Budaya Yogyakarta

Senin 22 Juni 2015

Tinggalkan komentar